Sijunjung, Minangkini.com–Tidak ada hujan tak ada angin, longsor batu dan kayu tumbang, menutup badan jalan Muaro Sijunjung-Silokek, Kecamatan Sijunjung, Selasa (20/1/2020), pagi, sekitar pukul 08.40 WIB.
Peristiwa tersebut, hampir menimbun ambulan gratis milik Paslon H.Hendri Susanto-Indra Gunalan yang membawa ibu hamil dari Nagari Sumpur Kudus menuju RSUD Tanah Badantung, Sijunjung.
Informasi yang berhasil dihimpun, reruntuhan bongkahan batu besar dan satu batang pohon itu, jatuh dari tebing yang berada di sisi jalan utama Nagari Silokek-Muaro Sijunjung.
Beruntung, longsor terjadi beberapa saat setelah sebuah mobil Ambulan dari Nagari Sumpur Kudus, Kecamatan Sumpur Kudus melewati lokasi longsor.
David, 35, warga Nagari Sumpur Kudus yang mengendarai Ambulan Gratis itu menceritakan, longsoran batu-batu besar dari atas tebing itu berjatuhan beberapa detik setelah kenderaan yang dikemudikannya melewati jalan tersebut.
“Kami dari arah Sumpur Kudus membawa seorang ibu yang tengah hamil tua menuju RSUD Sijunjung melewati jalan Silokek. Setiba di lokasi kejadian, saya dan penumpang lainnya tidak memiliki perasaan apa-apa, karena cuacanya cerah. Namun beberapa detik setelah kami melewati lokasi longsor, saya mendengar suara keras seperti batu menimpa aspal. Waktu kami melihat ke belakang, ternyata batu besar di tebing berjatuhan menutupi jalan beraspal itu. Kami sangat bersyukur, karena selamat dari peristiwa itu,”ungkap David, pada minangkini.com, Selasa (20/10/2020), sepulang dari RSUD Sijunjung.
Dikatakan David, saat longsor terjadi, hanya kenderaan mereka yang melewati jalan utama Muaro Sijunjung menuju kawasan wisata Geopark Silokek itu.
Material batu berukuran besar, ditambah sebatang kayu yang juga menutupi jalan, membuat warga tidak bisa keluar masuk ke Nagari Silokek dan Nagari Durian Gadang selama lebih kurang lima jam lamanya.
Barulah setelah BPBD Sijunjung mendapat info kejadian, 10 orang petugas BPBD ditambah dua petugas Dinas PUPR datang membawa alat berat, guna membersihkan material longsor.
“Petugas turun ke lokasi, langsung dengan alat berat. Karena material batu yang menimbun jalan berukuran besar. Sekitar pukul 13.00 WIB, pembersihan badan jalan hanya bisa dilewati kenderaan roda dua. Beberapa jam kemudian, setelah semua material batu dan kayu disingkirkan, barulah kenderaan roda empat juga bisa melewati jalan itu,”ungkap Hendri Caniago, Kalaksa BPBD Sijunjung, yang dihubungi Minangkini.com melalui pesan Whatsapp, Selasa (20/10/2020). (Dasrul Sumpurkudus)
Komentar